Get this widget!

Memaknai Perjalanan 50 Tahun Gerakan Pramuka Untuk Satu Indonesia

Posted by umam_kh Rabu, 06 Juli 2011 0 komentar
Be Prepared … the meaning of the motto is that a scout must prepare himself by previous thinking out and practicing how to act on any accident or emergency so that he is never taken by surprise (Robert Baden-Powell).
Gerakan Pramuka Indonesia bukanlah dilahirkan dari kisah yang pendek dan klise. Namun gerakan kepanduan ini harus melewati serangkaian sejarah dan peristiwa sebelum akhirnya menjadi gerakan kepanduan pemuda yang berkembang pesat dan populer di Indonesia. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, organisasi kepanduan pertama di Indonesia dimulai dari adanya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912 dan organisasi ini mengilhami berdirinya organisasi-organisasi kepanduan yang dimotori oleh kalangan nasionalis Indonesia. Meskipun pada era penjajahan Jepang organisasi kepanduan nasional dinyatakan dilarang untuk berdiri, hal ini tidak membekukan semangat pemuda Indonesia untuk kembali menyalakan gerakan kepanduan nasional sehingga akhirnya pada masa kemerdekaan Indonesia tahun 1945, terbentuk Pandu Rakyat Indonesia. Perjalanan panjang telah dilewati, dan hingga sampailah pada tahun 1961 sebuah momen penting lahirnya Gerakan Pramuka yang dikukuhkan dengan Keppres No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi kepanduan yang mengemban tugas menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di Indonesia.
Dalam pengabdian selama 50 tahun ini, Gerakan Pramuka tidak hanya telah menunjukkan pencapaian yang membanggakan bangsa namun juga menggambarkan betapa peran pemuda dan gerakan kepanduan merupakan kesatuan hebat dalam menghadapi tantangan jaman. Peran pramuka tidak saja sebagai organisasi kepanduan yang menciptakan pemuda Indonesia yang cakap dan terampil namun juga berakhlak mulia. Pemuda yang lebih sensitif dan peka terhadap masalah sosial yang sedang melanda baik bumi pertiwi maupun dunia secara luas. Itu artinya bahwa pemuda pramuka adalah gabungan individu yang berkepribadian kuat dan menjunjung kepentingan umum/masyarakat. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 pasal 3 mengenai Gerakan Pramuka yang berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka melalui pendidikan dan pelatihan pramuka, pengembangan pramuka, pengabdian masyarakat dan orang tua, serta permainan yang berorientasi pada pendidikan.
Eksistensi pramuka yang telah berlangsung hingga lima dekade ini menyiratkan bahwa gerakan kepanduan dari era sebelum kemerdekaan hingga sekarang bertindak sebagai sumbu pengobar semangat pemuda Indonesia untuk berpartisipasi dalam kemajuan bangsa Indonesia. Menurut proyeksi BPS tahun 2009, sebanyak merupakan jumlah kelompok pemuda pada tahun 2011 di Indonesia sehingga dapat disimpulkan bahwa kontribusi pemuda Indonesia dalam membangun bangsa sangat diperlukan. Dapat dibayangkan apabila 62,9 juta pemuda Indonesia saling membahu dan menyalurkan bakat serta peran aktif dalam pembangunan nasional tentu akan mengantarkan Indonesia dengan mudah menuju tercapainya cita-cita bangsa. Pada era orde lama, gerakan pramuka lebih mengarah pada kegiatan bertemakan persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1960-an kondisi Indonesia masih mengalami konflik politik. Oleh karena itu, gerakan pramuka menegaskan bahwa gerakan ini merupakan gerakan pemersatu bangsa yang tidak mengusung kepentingan kepartaian atau golongan tertentu. Sedangkan memasuki era reformasi yang telah berjalan selama 13 tahun ini, gerakan pramuka lebih mengarah pada peran pemuda pramuka yang telah menyesuaikan diri dengan kondisi perkembangan teknologi dan jaman. Sebagai contoh adalah internet yang merupakan sarana penting dalam menyebarluaskan kegiatan-kegiatan pramuka serta sarana efektif dalam berinteraksi dengan gerakan pramuka di seluruh dunia. Kontribusi pramuka dalam pembangunan nasional terekam dalam berbagai bidang. Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Gerakan Pramuka mengadakan kegiatan bakti sosial bagi para korban bencana tsunami di Aceh dan daerah lain di Indonesia. Tidak hanya itu saja, pramuka Indonesia bersimpati terhadap bencana tsunami yang terjadi di Jepang pada bulan Maret 2011. Di tingkat kwaran, kwarcab, kwarda dan kwarnas juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti kemah bakti, penghijauan, wira karya, karya bhakti lebaran. Di bidang pendidikan karakter, pramuka merupakan wadah untuk membentuk pribadi pemuda Indonesia yang bertakwa dan berketrampilan melalui pendidikan kognitif, afektif, behavioral psikomotorik dan spiritual. Hal ini menandakan bahwa Gerakan Pramuka perlu untuk dipertahankan, dibina, dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Perjalanan Gerakan Pramuka sejalan putaran waktu jelas tidak tanpa disertai tantangan. Tantangan yang telah dan akan dilewati akan semakin mendewasakan gerakan pramuka itu sendiri sebagai sebuah organisasi kepanduan dan sebagai individu. Tercatat bahwa kenakalan remaja menunjukkan trend yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut LSI, perokok remaja tercatat sekitar 13,2%. Penderita HIV/AIDS sebanyak 57% merupakan kelompok remaja. Belum lagi kasus narkoba dan alkoholik. Hal ini bukan secara langsung menyiratkan bahwa pendidikan kepramukaan tidak berhasil dalam membina karakter pemuda. Namun hal ini perlu dipandang sebagai tantangan nyata bagi Gerakan Pramuka untuk lebih menggenjot usaha menanamkan prinsip-prinsip kepramukaan pada diri anggota pramuka. Kegiatan pramuka sejatinya bukanlah kegiatan penggembira dan kegiatan pelengkap di sekolah-sekolah. Namun merupakan ajang pembekalan karakter pemuda harapan bangsa yang siap menyongsong masa depan yang gemilang. Sosialisasi gerakan kepramukaan perlu lebih ditingkatkan untuk memberi pesan kepada masyarakat luas bahwa pramuka adalah gerakan kepanduan yang sarat nilai moral, sosial, dan ketrampilan. Gebrakan yang dilakukan gerakan Pramuka dengan meluncurkan film “Lima Elang” bertemakan semangat pramuka pada bulan Agustus tahun ini merupakan langkah positif yang efektif dalam menyebarluaskan semangat kepanduan Indonesia. Semoga film ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Dirgahayu Gerakan Pramuka Indonesia, Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia !

http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/03/memaknai-perjalanan-50-tahun-gerakan-pramuka-untuk-satu-indonesia/

0 komentar:

Posting Komentar


Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Bapak Pramuka Indonesia)

Sir Lord Robert Stephenson Baden Powell of Gillwel (Bapak Pandu Dunia)

KH. Agus Salim (Bapak Pandu Indonesia)

Total Tayangan Halaman